Bimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur

Selamat Natal 2017 dan Selamat Tahun Baru 2018
Pro Patria et Ecclesia
 
 Statistik Kunjungan
 


 Sejak: 18 September 2010

 
Web Links
 


 
Temukan kami di facebook

 
Materi  Makna Ibadah dalam perspektif agama katolik
Editor: memet Update: 05-10-2010

MAKNA IBADAH

DALAM PERSPEKTIF AGAMA KATOLIK

Agama merupakan pengungkapan iman dalam arti yang luas. Dalam agama iman mendapat bentuk yang khas, yang memampukan orang beriman mengkomunikasikan imannya dengan orang lain, baik yang beriman maupun yang tidak. Dalam agama orang memperlihatkan sikap hati dan batinnya di hadapan Allah. Sikap manusia dihadapan Allah antara lain tampak jelas dalam sikap dan tanggung jawabnya terhadap sesama dan alam sekitarnya.

Agama terjalin erat dengan kebudayaan. Untuk mengenal dan menyembah Allah, manusia perlu mengembangkan pikiran dan kemampuan mengungkapkan imannya. Oleh karena itu umat beriman “meminjam dari adat-istiadat dan tradisi-tradisi para bangsa, dari kebijaksanaan dan ajaran mereka, dari kesenian dan ilmu pengetahuan mereka, segala sesuatu merupakan sumbangan untuk mengakui kemuliaan Sang Pencipta, memperjelas Rahmat Sang Penebus dan mengatur hidup Kristiani dengan seksama” (AG 22). Sikap orang beriman terhadap Allah, khususnya iman, pengharapan dan kasih diuangkapkan dalam bahasa dan kebudayaan yang ada.

Iman dan Agama

Iman merupakan suatu sikap “penyerahan diri seutuhnya kepada Allah” (DV 5). Iman adalah jawaban manusia kepada Allah yang mewahyukan Diri kepada manusia. Iman itu sebagai jawaban, maka untuk beriman diperlukan sebuah keyakinan bahwa Allah itu ada dan penting bagi hidup manusia, tidak hanya dengan pikiran tetapi juga dengan kehendak dan perbuatan. Iman menyangkut hidup manusia seluruhnya, budi, hati dan kehendaknya. Iman bukan hanya soal hati dan emosi atau moral dan kewajiban, tetapi juga rasionalitas kehidupan manusia, oleh karena itu iman tidak terlepas dari pengalaman hidup dan riligius manusia setiap hari. Iman adalah pengalaman menyerahkan diri secara total kepada Allah. Dalam hidup manusia sikap batin itu harus dinyatakan keluar, baik kepada sesama maupun dengan alam sekitarnya.

Agama adalah ungkapan hubungan antara manusia dengan Yang Ilahi, yaitu kekuasaan yang kudus yang dianggap lebih tinggi dari keberadaan manusia itu sendiri. Terhadap yang Ilahi tersebut manusia mengalami daya tarik, rasa takut dan ketergantungan, manusia menyebut kepada Yang Ilahi tersebut dengan berbagai nama : Allah, Tuhan, Dewa, Gusti dls.

Jelas sekali bahwa yang pokok dalam agama adalah sikap batin. Agama yang bersifat lahiriah melulu dengan sendirinya menjadi formalisme dan sering kosong, tanpa isi. Namun tanpa bentuk yang nyata komunikasi iman tidak akan mungkin terjadi. Biarpun sikap batin paling penting, namun tanpa pengejawantahan yang jelas iman tidak sungguh manusiawi. Penghayatan iman memerlukan agama. Perbedaan pokok berhubungan dengan sikap batin sendiri dan gambaran Allah. Perbedaan pengalaman, pemahaman dan perumusan menyebabkan perbedaan antara agama, dimana Allah dipahami secara berbeda-beda, tidak hanya menurut perbedaan agama, tetapi juga dalam satu agam itu sendiri. Perjumpaan dengan saudara-saudari yang beragama lain akan memperkaya kehidupan beriman dan beragama. Inilah pluralisme pandangan mengenai Allah dalam hidup beragama.

Apapun agamanya, agama harus berfungsi dalam hidup manusia. Agama dapat memberi dukungan, hiburan dan rekonsiliasi bagi manusia. Agama juga dapat sebagai kontrol sosial, berperan serta aktif untuk mengevaluasi dan memberi masukan dalam kehidupan ini sehingga dapat berjalan sebagaimana mestinya dengan kata lain agama dapat memberikan pedoman penilaian secara kritis terhadap norma-norma yang ada dalam masyarakat. Agama juga harus berperan untuk pertumbuhan dan pendewasaan individu dalam perkembangan kepribadian manusia. Dan lewat upacara dan ibadah, agama memberi dasar bagi rasa aman dan identitas yang lebih mengena dan utuh ditengah-tengah perubahan jaman yang tidak pasti ini.

Ibadah Dalam Agama Katolik

Walaupun ibadah ada di dalam setiap agama, namun dalam ibadahlah nampak perbedaan antara agama. Dalam perspektif agama katolik, ibadah dipandang sebagai pertemuan antara Allah dan manusia, sebagai ungkapan ketaqwaan dan saling mengukuhkan dalam iman. Biasanya dalam ibadah Katolik dipakai simbol-simbol atau tanda yang khusus, karena baik untuk pengungkapan iman maupun untuk tanda kehadiran Allah, pemakaian bahasa atau ekspresi yang biasa dianggap kurang memadahi. Karena misteri Allah dan penyelamatanNya hanya dapat ditunjuk dengan tanda-tanda, tidak pernah dapat dirumuskan atau diungkapkan secara penuh oleh manusia.

Ibadah adalah kegiatan manusia yang beragama, lalu pertanyaanya mengapa perlu ibadah dalam hidup beragama? Yang pokok dalam agama adalah sikap batin, namun untuk mewujudnyatakan iman perlu pengungkapan yang nyata lewat tata cara ibadah. Gereja Katolik mengungkapkan imannya melalui perayaan-perayaan liturgi.Untuk membentuk hidup yang saleh bagi umat, diperlukan berbagai bentuk ibadah. Tidak akan ada agama tanpa iman dan tidak ada ibadah tanpa agama.

1.      Macam-macam ibadah dalam Gereja Katolik

Secara garis besar dalam agama katolik ibadah digolongkan dalam 2 bagian besar.

a.   Ibadah Rohani

Yang dimaksudkan dengan ibadah rohani adalah setiap ibadah yang dilakukan dalam Roh oleh setiap orang Katolik. Dalam urapan Roh, seluruh hidup umat Katolik dapat dijadikan satu ibadah rohani. Doa dan ibadat merupakan salah satu tugas Gereja untuk menguduskan umatnya, oleh karena itu Gereja bertekun dalam doa, memuji Allah, dan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan berkenan kepada Allah. Itulah ibadah rohani yang sejati (bdk. Rm 12:1).

1)      Doa

a)     Arti Doa

  • Berbicara dengan Tuhan secara pribadi.
  • Ungkapan iman secara pribadi dan bersama-sama.

b)     Fungsi Doa

  • Mengkomunikasikan dan mempersatukan diri dengan Tuhan.
  • Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan kita dengan Tuhan.

c)     Macam-macam doa

  • Doa permohonan
  • Doa syukur
  • Doa pujian

d)     Syarat doa yang baik

  • Berdoa dengan hati
  • Doa yang berakar dan bertolak dari pengalaman hidup
  • Diucapkan dengan rendah hati
  • Dengan sederhana dan jujur

2)      Perayaan Sakramen

a)     Arti Sakramen

  • Kata sakramen berasal dari bahasa Latin Sacramentum, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan yang kudus atau yang ilahi.
  • Sakramen juga berarti tanda,lambang atau simbol keselamatan Allah yang diberikan kepada Manusia
  • Sakramen biasanya diungkapkan dengan kata-kata dan tindakan. Maka sakramen dalam Gereja Katolik mengandung 2 (dua) unsur hakiki yaitu :

-       Forma artinya kata-kata yang menjelaskan peristiwa ilahi

-       Materia artinya barang atau tindakan tertentu yang kelihatan.

b)     Fungsi/makna Sakramen

  • Mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan
  • Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang Kristiani

c)     Jenis-jenis Sakramen, yaitu :

  • Sakramen Baptis/permandian
  • Sakramen Ekaristi
  • Sakramen Tobat
  • Sakramen Krisma
  • Sakramen Perkawinan
  • Sakramen Perminyakan suci
  • Sakramen Imamat

3)      Perayaan Sakramentali

a)     Arti Sakramentali

Tindakan liturgi dengan mengadakan tanda-tanda suci yang diperoleh melalui doa-doa permohonan.

b)     Jenis perayaan sakramentali

Pemberkatan orang, benda/barang rohani, tempat, makanan dsb

4)      Devosi

a)     Arti Devosi

Devosi bukanlah liturgi. Devosi adalah suatu sikap bakti yang berupa penyerahan seluruh pribadi kepada Allah dan kehendak-Nya sebagai perwujudan cinta kasih, atau yang lebih lazim: devosi adalah kebaktian khusus kepada berbagai misteri iman yang dikaitkan dengan pribadi tertentu.

b)    Jenis devosi

  • Devosi kepada sengsara Yesus,
  • Devosi kepada Hati Yesus,
  • Devosi kepada Sakramen Mahakudus,
  • Devosi kepada Maria,
  • Ziarah

c)     Tujuan Devosi

  • menggairahkan iman dan kasih kepada Allah;
  • mengantar umat pada penghayatan iman yang benar akan misteri karya keselamatan Allah dalam Yesus Kristus;
  • mengungkapkan dan meneguhkan iman terhadap salah satu kebenaran misteri iman;
  • memperoleh buah-buah rohani.

 

b.  Ibadah Sosial

Ibadah sosial dapat diartikan sebagai semua kegiatan sebagai perwujudan nyata iman. Dalam  Agama Katolik ibadah sosial didasarkan pada ajaran Yesus Kristus sendiri yang begitu solider dengan kehidupan manusia, sebagaimana tertulis dalam Injil Matius 25:35-36 dimana sebagai manusia kita dapat memberi makan minum yang lapar dan haus, mengunjungi yang dipenjara, melawat yang sakit, memberi tumpangan bagi orang asing dan memberikan pakaian bagi yang telanjang.

 

2.      Simbol-simbol dalam ibadah agama Katolik.

a.    Tanda Salib, dibuat ketika :

1)     Memasuki gereja sambil menandai diri dengan air suci tanda peringatan pembaptisan yang telah kita terima.

2)     Mengawali dan Mengakhiri Perayaan ibadah

3)     Memulai bacaan injil dengan membuat tanda salib pada dahi, mulut dan dada.

4)     Menerima berkat mengutusan pada bagian penutup.

 

b.    Perarakan

Perarakan dilakukan oleh Pemimpin ibadah beserta pembantunya berjalan bersama menuju altar, juga dilakukan oleh beberapa wakil umat untuk mengantarkan persembahan berupa: roti, anggur, lilim, bunga dan kolekte ke altar.

c.    Berjalan

Berjalan yang baik dilakukan dengan tegap dan khidmat serta pandangan kearah depan merupakan tanda penghormatan dan kesungghuan niat kita bertemu dengan Tuhan serta dengan tidak tergesa-gesa supaya suasana khidmat dan tenang terjaga, namun tidak lambat juga supaya tidak memberi kesan lamban

d.    Berdiri

Berdiri sebagai ungkapan rasa hormat dan syukur, dilakukan waktu menyambut imam, pembacaan Injil, mengucapkan Syahadat, menyampaikan doa Umat, memulai Doa Syukur Agung dan menyanyikan lagu Bapa Kami.

e.    Duduk

Duduk dilakukan ketika Kitab Suci dibacakan (selain Injil) sebagai suatu ungkapan kesediaan mendengar dan merenungkan sabda Tuhan. Persiapan persembahan sebagai ungkapan kesediaan memberi diri kepada Tuhan dengan penuh penyerahan. Petugas membacakan penguman sebagai tanda ungkapan kesediaan mendengarkan dan melaksakan tugas kewajiban

f.      Membungkuk

Membungkukan badan dan kepala merupakan tanda penghormatan terhadap Pemimpin ibadah, altar Tuhan, salib dan sakramen Maha Kudus.

g.    Berlutut

Berlutut merupakan sikap doa yang mengungkapkan kerendahan hati seseorang yang ingin memohon kepada Tuhan atau bersembah sujud kepada-Nya.

h.    Mengangkat Tangan

Sebagai sikap doa yang mengungkapkan permohonan dengan kebulatan hati yang disertai pengharapan, dilakukan oleh imam ketika mengangkat patena dan piala berisi roti dan anggur untuk dipersembahkan kepada Tuhan, serta mengangkat sibori atau patena dan piala yang berisi Tubuh dan Darah Kristus untuk diperlihatkan kepada umat.

i.      Mengatupkan Tangan

Mengatupkan tangan dibuat ketika sebelum dan setelah menerima komuni (mengatupkan tangan didada waktu berjalan) sebagai ungkapan kesetiaan pada Tuhan, juga dilakukan oleh umat ketika berdoa pribadi.

j.      Tiarap/Menelungkup

Tiarap atau menelungkup merupakan ungkapan tidak pantas, merasa berdosa dihadapan Allah, dilakukan oleh para calon Imam dan Uskup ketika ditahbiskan, serta oleh Umat sebagai sikap Doa, merasa diri berdosa besar dan tidak layak dihadapan Tuhan.

k.    Memerciki

Sebagai tanda penyucian dan peringatan akan pembatisan, memerciki dilakukan pada permulaan Ekaristi dan juga dilakukan setelah pembaharuan janji naptis pada Malam Paska, saat menerima daun Palma pada perarakan Minggu Palma. Mmemerciki juga dilakukan untuk kepentingan pernikahan, pemakaman, pemberkatan tempat/gedung, pemberkatan benda-benda devosi lainnya.

l.      Mendupai

Untuk menciptakan suasana doa dan kurban bagi Allah. Pendupaan altar bergerak dari bagian kiri ke kanan mengelilingi altar. Asap putih yang mengepul keatas  melambangkan persembahan kita diterima oleh Allah.

m.   Bersalaman

Berjabat tangan atau bersalaman mengungkapkan wujud dari Kasih dan Persaudaraan. Bersalaman dilakukan oleh umat ketika saling memberikan Salam Damai.

n.    Memberkati

Memberkati adalah bentuk menguduskan umat yang dilakukan oleh seorang pemimpin ibadah, memberkati adalah Doa, ungkapan permohonan pada Tuhan, semoga yang diminta umat-Nya terkabulkan, terjadi, terlaksana. Memberkati disertai dengan gerakan tangan yang "bertanda salib" dengan mengucapkan "Atas nama Bapa, Putra dan Roh Kudus". Tiada berkat imam yang tidak diberikan dalam tanda salib.

Kesimpulan

Ibadah adalah kegiatan umat beragama. Cara umat mengambil bagian dalam ibadah, petugas ibadah dan peraturan/tata caranya berbeda dari agama yang satu dengan yang lainnnya. Dalam agama Katolik ibadah memiliki makna :

a.   Mengungkapkan cinta, kepercayaan dan harapan manusia dengan Tuhan.

b.   Mengungkapkan karya Tuhan yang menyelamatkan hidup manusia.

c.   Meningkatkan dan menjamin mutu hidup sebagai orang beriman.

d.   menggairahkan iman dan kasih kepada Allah.

e.   mengantar umat pada penghayatan iman yang benar.

f.    Untuk memperoleh buah-buah rohani.

Setiap bentuk kegiatan manusia baik yang rohani maupun jasmani adalah ibadah, sehingga manusia perlu menata hidupnya dengan mempersembahkan diri sebagai kurban yang hidup, suci dan berkenan kepada Tuhan.

 

*) Materi disampaikan dalam acara workshop Kerukunan Umat beragama bagi siswa SMA/MAN se Jawa Timur

 

  
  
Kabar Daerah
 
Cari Berita

Agenda Kegiatan

-----------------------------

Pertemuan Pembinaan Guru Agama Katolik Sekolah Dasar
28-4-2017

Tulisan Populer

Work Shop Penyusunan Silabus dan RPP Berkarakter PAK SD 
Read: 69.918

Cinta yang Berkobar untuk Misi? (Suatu Refleksi Filosofis berdasarkan Pemikiran John D Caputo tentang Cinta) 
Read: 56.404

MATERI MINGGU GEMBIRA MASA BIASA 
Read: 52.645

ADAKAH KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN ? 
Read: 49.152

Makna Ibadah dalam perspektif agama katolik 
Read: 46.980

Arsip



Copyright (C) 2010-2018  
  Email: [email protected]
Jl. Raya Juanda 26 Sidoarjo

Tampilan terbaik gunakan mozilla firefox terbaru