Ada seorang pemuda berusia 25 tahun, tapi alam pikirnya masih di bawah 10 Tahun. Ia sangat mencintai dan mengagumi ibuya. Ia sangat senang melihat ibunya tersenyum dan tertawa. Suatu hari ia berkata pada ibunya, katanya : ibu, ibu sangat cantik deh kalau tersenyum, aku ingin membuat ibu bahagia dan tersenyum. Bagaimanakah aku bisa membuatmu tersenyum? Dan Ibunyapun menjawab: Anakku, kalau kau ingin membuat ibumu tersenyum, berbuatlah baik anakku. Anaknyapun terus bertanya :Bagaiman cara berbuat baik? Jawab ibunya :tolonglah sesamamu, tapi jangan meminta imbalan, cukup kau robek dan kumpulkan kalendermu dan susunlah dengan baik sesuai urutan kebaikanmu!
Tiap-tiap hari pemuda tadi suka menolong orang. Ia suka memijat, menyemir sepatu, dll tanpa mau dibayar. Sepeninggal ibunya, betapa sedihlah hatinya. Semakin sedih ia teringat kata-kata ibunya.untuk menolong orang. Tiap-tiap hari ia rajin menolong orang tanpa mau menerima imbalan, sampai di rumah ia merobek dan menyusun kalendernya.
Suatu kali ketika ia menyusun kalender, ia bayangkan mamanya tersenyum bahagia di surga.Dan iapun semakin bersemangat untuk menolong orang dan menyusun kalender.
Temen-teman, smoga cerita ini bermanfaat dan dapat memotifasi kita untuk menolong orang. Apa yang kau lakukan untuk saudaramu yang paling hina, itu kau lakukan untuk-Ku, Smoga! (by Wisnu Winarti)