Bimas Katolik Kanwil Kemenag Provinsi Jawa Timur

Selamat Natal 2017 dan Selamat Tahun Baru 2018
Pro Patria et Ecclesia
 
 Statistik Kunjungan
 


 Sejak: 18 September 2010

 
Web Links
 


 
Temukan kami di facebook

 
Penyegar Rohani  Dimana Letak Kebahagiaan itu?
Editor: memet Update: 12-05-2011

"Tempat untuk berbahagia itu ada di

sini. Waktu untuk berbahagia itu kini.

Cara untuk berbahagia ialah dengan

membuat orang lain berbahagia"

                      -- Robert G. Ingersoll

Apakah saat ini kita merasa bahagia?

Di mana letak kebahagiaan sesungguhnya?

Apakah pada moleknya tubuh? Jelitanya rupa? Tumpukan harta?
atau barangkali punya mobil mewah dan tingginya jabatan?

Jika itu semua sudah diapatkan,
apakah kiranya bisa dipastikan bahwa kita akan bahagia?


Kebahagiaan memang menjadi faktor yang
begitu didambakan bagi semua orang.

Hampir segala tujuan muaranya ada pada kebahagiaan.

Kebanyakan orang baru bisa merasakan “hidup” jika sudah menemukan
kebahagiaan.

Lalu sekali lagi kita bertanya,

Dimanakah letaknya kebahagiaan itu..???


Apakah di pusat pertokoan? Salon kecantikan yang mahal?

Restoran mewah? Di Pulau Bali? di Singapore? atau di mana?

Mari coba kita renungkan, kalau limpahan harta tidak
selalu mengantarkan pada kebahagiaan,
kekayaan yang melimpah bukan jaminan
akhir kehidupan yang bahagia!
Lalu dimanakah letaknya kebahagiaan itu..???

Sesungguhnya, kebahagiaan itu tidak perlu
dicari kemana-mana...

Karena ia ada di hati setiap manusia.

 

Carilah kebahagiaan dalam hatimu!

Telusuri 'rasa' itu dalam kalbumu!

Percayalah, ia tak akan lari kemana-mana...


Ini ada berbagi tips bagaimana kita sesungguhnya bisa

mendapatkan kebahagiaan setiap hari.


1. Mulailah Berbagi!
    Ciptakan suasana bahagia dengan cara berbagi dengan orang lain.

    Dengan cara berbagi akan menjadikan hidup kita terasa lebih berarti.

 

2. Bebaskan hati dari rasa benci,

    Bebaskan pikiran dari segala kekhawatiran.
    Menyimpan rasa benci, marah atau dengki
    hanya akan membuat hati merasa tidak nyaman dan tersiksa.

 

3. Murahlah dalam memaafkan!
    Jika ada orang yang menyakiti, jangan balik memaki-maki.

    Mendingan berteriak

    "Hey! Kamu sudah saya maafkan!!".
    Dengan memiliki sikap demikian,

    hati kita akan menjadi lebih tenang,

    dan amarah kita bisa hilang.

    Tidak percaya? Coba saja!

 

4. Lakukan sesuatu yang bermakna.
    Hidup di dunia ini hanya sementara.
    Lebih baik gunakan setiap waktu
    dan kesempatan yang ada untuk melakukan
    hal-hal yang bermakna, untuk diri
    sendiri, keluarga, dan orang lain.
    Dengan cara seperti ini maka
    kebahagiaan akan bertambah dan
    terus bertambah.

 

5. Dan yang terakhir, jangan

    terlalu banyak berharap pada orang

    lain, nanti akan kecewa!

Ingat, kebahagiaan merupakan tanggung
jawab masing-masing, bukan tanggung
jawab teman, keluarga, kekasih, atau
orang lain.

Lebih baik kita perbanyak harap hanya
kepada Yang Maha Kasih dan Kaya.

Karena Dia-lah yang menciptakan kita,
dan Dia-lah yang menciptakan segala

'rasa', termasuk rasa bahagia yang selalu diinginkan.

 

@ tulisan ini terinspirasi dari kiriman email teman saya Anne Ahira.

 

  
  
Kabar Daerah
 
Cari Berita

Agenda Kegiatan

-----------------------------

Pertemuan Pembinaan Guru Agama Katolik Sekolah Dasar
28-4-2017

Tulisan Populer

Work Shop Penyusunan Silabus dan RPP Berkarakter PAK SD 
Read: 70.126

Cinta yang Berkobar untuk Misi? (Suatu Refleksi Filosofis berdasarkan Pemikiran John D Caputo tentang Cinta) 
Read: 57.588

MATERI MINGGU GEMBIRA MASA BIASA 
Read: 52.840

ADAKAH KEHIDUPAN SETELAH KEMATIAN ? 
Read: 49.397

Makna Ibadah dalam perspektif agama katolik 
Read: 47.234

Arsip



Copyright (C) 2010-2018  
  Email: [email protected]
Jl. Raya Juanda 26 Sidoarjo

Tampilan terbaik gunakan mozilla firefox terbaru