Di Kabupaten Malang terdapat dua kelompok paguyuban keluarga guru agama Katolik, yakni kelompok Malang utara dan kelompok Malang selatan. Setiap kelompok mengadakan pertemuan secara tersendiri setiap tiga bulan sekali. Pertemuan ini diadakan secara bergilir dari rumah ke rumah anggota. Pertemuan yang selalu melibatkan isteri, suami, dan anak-anak ini selalu didampingi oleh Penyelenggara Katolik dan Pengawas Agama Katolik yang juga mengajak anggota keluarganya.
Paguyuban ini sudah dirintis oleh para guru agama Katolik di Malang selatan lebih dari 6 tahun lalu, yang berangkat dari keinginan untuk semakin mengakrabkan diri para guru beserta anggota keluarganya. Tentu semua ini dapat berhasil berkat keterlibatan semua anggota yang dipandu oleh pengurus masing-masing kelompok. Kelompok Malang selatan diketuai oleh Bp. Karolus Supriyadi dan Kelompok Malang utara diketuai oleh Bp. Aloysius Beja. Khusus untuk paguyuban Malang utara, selain para guru Agama Katolik beserta keluarga, juga diikuti oleh seluruh pegawai Bimas Katolik Kabupaten Malang beserta keluarganya.
Kegiatan pertemuan diisi dengan doa bersama, berbagi pengalaman, permainan, doorprize, informasi-informasi, serta diikat dengan arisan dan menabung bersama. Anggota juga mengadakan iuran untuk dana sosial bagi anggotanya.
Kegiatan yang sangat positif ini, terbukti berhasil semakin menyatukan dan mengakrabkan para guru agama Katolik Kabupaten Malang dengan semakin mengenal anggota keluarganya masing-masing. Tentu ini juga semakin menguatkan dalam tugas dan pelayanan masing-masing.
Dalam perayaan Natal tahun 2015 ini, merupakan kesempatan pertama untuk mengadakan acara gabungan antara kelompok paguyuban Malang selatan dan paguyuban Malang utara. Perayaan Natal sederhana namun penuh makna tersebut diadakan di pantai Sendang Biru Malang Selatan pada 10 Januari 2016. Acara yang diisi dengan doa bersama, pembinaan dari Penyelenggara Katolik, permainan, saling perkenalan, bakar ikan, dan ramah tamah ini sungguh mengingatkan akan persekutuan yang terjadi pada Jemaat Perdana, terutama saat acara makan bersama. Setelah usai acara bersama, dilanjutkan dengan acara bebas untuk mengadakan rekreasi, belanja ikan, menikmati pemandangan di pantai di wilayah tersebut. (RM/bimaskatolikjatim.com)