Malang-Batu-Pasuruan Pembelajaran PAK Berbasis Multimedia
Editor: midur Update: 09-10-2012
Oleh : Rudi Muryanta
I. Urgensi Multimedia Dalam Pembelajaran PAK.
Kemajuan teknologi informasi dan komputer telah merambah ke berbagai unsur masyarakat. Komputer telah menjadi bagian dalam hidup sehari-hari bagi sebagian besar masyarakat pada dekade terakhir ini. Berkat kemajuan teknologi, anak-anak zaman sekarang lebih akrab dengan dunia komputer daripada dengan alam sekitar. Lebih mengenal teman yang berada di seberang lautan daripada dengan tetangga sebelah.
Belajar dari cara Yesus dalam mewartakan Kabar Gembira, yang selalu memanfaatkan apa yang aktual dan faktual pada saat itu sebagai media pewartaanNya, maka kita bisa memanfaatkan apa yang ada pada dunia anak zaman sekarang untuk dijadikan sebagai media dalam menyampaikan pesan-pesan dan nilai-nilai Injil. Memanfaatkan teknologi informasi dan komputer untuk menjadi salah satu media dalam menyampaikan materi pembelajaran Agama Katolik.
Gereja telah membuka peluang dan memberikan anjuran kepada para pewarta Kabar Gembira agar pengajaran kateketis dapat menggunakan segala sarana, daya upaya didaktik dan alat-alat komunikasi sosial yang dipandang efisien, agar kaum beriman mengingat sifat, kemampuan, umur dan keadaan hidupnya, dapat mempelajari ajaran Katolik dengan lebih lengkap dan dapat mempraktekkannya dengan lebih tepat (Lih. KHK Kan.779).
Namun perlu diingat, bahwa multimedia dalam pembelajaran agama Katolik hanyalah sebagai salah satu alternatif, bukan juga sebagai tujuan dari pembelajaran itu sendiri. Sebab banyak unsur positif yang terkandung di dalamnya tetapi juga ada berbagai faktor negatif yang mengiringinya. Maka dari itu kemampuan dan keterampilan guru dalam menciptakan dan memanfaatkan multimedia menjadi tuntutan yang sangat urgen. Akan tetapi perlu diingat juga bahwa pembelajaran dengan multimedia jauh lebih baik daripada pembelajaran tanpa media apa pun.
II. Pengertian Multimedia Pembelajaran PAK.
Secara etimologis, multimedia merupakan bentukan dari dua kata: multi dan media. Jika langsung dikaitkan dengan konsep pembelajaran, menurut Dra. Siti Anitah Wiryawan dan Drs. Noorhadi Th., media pembelajaran berarti setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Sedangkan pengertian multi adalah banyak, lebih dari satu, jamak.
Maka secara lugas, multimedia dapat diartikan sebagai banyak orang, atau bahan, atau alat, atau peristiwa untuk menyampaikan pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada peserta didik. Untuk lebih jelasnya marilah kita lihat pendapat beberapa ahli tentang pengertian multimedia.
Rosch, 1996 : Multimedia adalah Kombinasi dari komputer dan video.
McComick, 1996 : Multimedia adalah Kombinasi dari tiga elemen: suara, gambar, dan teks.
Turban dan kawan-kawan, 2002 : Multimedia adalah Kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output. Media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar.
Robin dan Linda, 2001 : Multimedia adalah Alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan video.
Vaughan (2004, p1) : Multimedia adalah beberapa kombinasi dari teks, gambar, suara, animasi dan video disampaikan kepada seseorang melalui komputer atau alat elektronik lainnya atau dengan manipulasi digital.
Dari berbagai pendapat di atas, maka sebuah media pembelajaran bisa disebut sebagai multimedia bila paling tidak memenuhi unsur kombinasi antara teks, suara, dan gambar. Dan dari ketiga unsur tersebut diracik menjadi sebuah kesatuan dalam bentuk animasi, video, permainan, atau materi presentatif untuk mencapai tujuan Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.
III. Kedudukan Multimedia Dalam Pembelajaran Agama Katolik.
Multimedia yang digunakan dalam proses pembelajaran tetap tidak bisa menggantikan pengalaman nyata yang bisa dialami oleh peserta didik melalui proses interaktif dengan dunia nyata. Akan tetapi melalui multimedia yang dirancang dengan baik dan integral dengan proses pembelajaran, akan mampu menyampaikan pesan untuk mengembangkan ranah-ranah pendidikan seperti kognitif, afektif, dan psikomotor. Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik dengan menggunakan multimedia jauh lebih baik daripada pelaksanaan pembelajaran di dalam kelas dengan tanpa media.
Pokok materi ini perlu disampaikan agar kita tetap bisa menempatkan multimedia dalam kerangka proses pembelajaran secara proporsional, dalam arti tidak berlebih dan juga tidak salah arah. Dalam membuat multimedia pembelajaran kita harus memperhatikan peranan multimedia yang akan kita gunakan.
1. Multimedia sebagai bahan pengayaan dan tugas mandiri.
Multimedia bisa dibuat oleh guru untuk dijadikan bahan bagi siswa dalam memperluas dan memperdalam materi pembelajaran dan, atau dijadikan bahan tugas mandiri, maka multimedia harus dirancang sesuai dengan tujuan tersebut. Sehingga dapat dijalankan dan dikendalikan oleh siswa sendiri. Contoh multimedia seperti ini antara lain: video tutorial, video animasi suatu proses kejadian, modul berbasis TIK, flash latihan soal, Ebook, dan sebagainya. Dengan menggunakan multimedia ini, peserta didik belajar mandiri tanpa campur tangan guru/orang lain.
2. Multimedia sebagai bagian integral dalam proses pembelajaran di kelas.
Dalam model yang kedua ini, multimedia merupakan bagian yang menyatu dengan proses pembelajaran di dalam kelas. Masing-masing komponen pembelajaran memiliki tugas dan peran yang sama-sama pentingnya dalam mencapai tujuan pembelajaran. Guru berperan sebagai fasilitator dan juga sumber belajar, multimedia menjadi salah satu sumber belajar, dan peserta didik masih dimungkinkan untuk menggali pengalaman belajar dari sumber belajar lain.
IV. Mengembangkan Rencana Pembelajaran PAK Dengan Menggunakan Multimedia.
1. Multimedia sebagai media dalam fase eksplorasi.
Multimedia pembelajaran PAK ditempatkan sebagai media dalam rangka menggiatkan penggalian pengalaman peserta didik.
2. Multimedia sebagai media dalam fase elaborasi.
Dalam fase ini, multimedia difungsikan sebagai salah satu media untuk mengembangkan kompetensi peserta didik dalam kaitannya dengan indikator dan tujuan pembelajaran tertentu. Multimedia dirancang secara khusus sesuai dengan metode dan pendekatan pembelajaran yang dipakai. Multimedia bisa menjadi media bagi guru untuk menjelaskan suatu proses kejadian, rekonstruksi, dan sebagainya. Multimedia juga bisa diterapkan sebagai media untuk tugas mandiri bagi siswa, misalnya menjadi bahan diskusi kelompok, bahan eksplorasi, pengamatan, dan sebagainya.
3. Multimedia sebagai media dalam fase konfirmasi.
Melalui multimedia, guru bisa memberikan konfirmasi dari hasil proses elaborasi secara lebih tegas dan visualitatif.
V. Membuat Multimedia Pembelajaran PAK Berbasis Komputer.
Yang dimaksud mengembangkan multimedia pembelajaran berbasis komputer adalah multimedia dibuat dengan menggunakan piranti keras (hardware) dan piranti lunak (software) yang tidak bisa lepas dengan komputer. Bahkan tidak pada proses pembuatannya saja yang menggunakan komputer, tetapi pada tahap penyajian juga tetap membutuhkan komputer dan softwarenya.
1. Membuat skenario multimedia pembelajaran PAK.
Untuk dapat menghasilkan multimedia yang baik, maka perlu dibuat sebuah rancang bangun dari multimedia yang akan dibuat. Rancang bangun yang perlu dipikirkan antara lain:
Berdasarkan pada indikator, tujuan, dan materi pembelajaran.
Kemampuan dan keterampilan guru.
Ketersediaan alat bantu yang akan digunakan dalam proses pembelajaran.
2. Kemudian mulailah memikirkan alur atau struktur multimedia dengan pola langkah sebagai berikut:
Menentukan jenis multimedia pembelajaran yang akan dibuat: video, animasi interaktif, audio-visual presentatif.
Membuat scripting atau kerangka multimedia pembelajaran.
Mengumpulkan dan, atau membuat bahan pembuatan multimedia pembelajaran PAK.
3. Mengumpulkan gambar, photo, video, teks untuk menyusun multimedia sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
4. Merakit bahan sesuai dengan skenario multimedia.
Merakit teks, photo, gambar, suara degan menggunakan sotfware video editor.
5. Finalisasi pengemasan multimedia.
Menyatukan unit-unit media dengan menggunakan software Ms-Power Point atau software lainnya menjadi multimedia siap pakai.
d. Topik/Materi : Martabat Luhur Sebagai Citra Allah.
d. Indikator : Mampu menjelaskan pengertian manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kejadian 1:26-2:17 dan G.S. 12.
e. Tujuan Pembelajaran : Pada akhir pembelajaran siswa dapat menjelaskan pengertian manusia sebagai citra Allah berdasarkan Kejadian 1:26-2:17 dan G.S. 12.
f. Metode : Pengamatan, diskusi/tanya jawab.
g. Jenis Media : Audio visual presentatif.
h. Komponen media : Teks, gambar/photo, audio, video.
i. Finalisasi media : Dikemas menjadi file dalam format Power Point Presentation (PPT).
j. Skenario/Skript:
1) Disajikan video photo tentang kisah penciptaan disertai teks-teks pokok dari Kejadian 1:26-29, dengan latar belakang narasi audio Kitab Kejadian 1:26-29, dengan alur sebagai berikut:
Ditampilkan video photo/gambar keadaan alam yang indah sebagai gambaran taman eden, diberi latar belakang suara pembacaan narasi ayat 26-27, disertai teks.
Ditampilkan video/photo/gambar tanah basah, disusul gambar/photo manusia laki-laki dan manusia perempuan sebagai ilustrasi adam dan hawa.
Ditampilkan video photo/gambar berbagai binatang dan tumbuhan diberi latar belakang narasi ayat 28-29 dan ditampilkan teks pokok.
2) Disajikan video photo sebagai ilustrasi tentang kisah penciptaan manusia disertai teks-teks pokok dan narasi audio dari Kejadian 2:15-17.
Disajikan video photo/gambar keadaan alam yang indah sebagai ilustrasi taman eden dengan di dalamnya ada gambar/photo manusia pria dan wanita. Diberi latar belakang suara narasi ayat 15 dan ditampilkan teks pokok dari ayat tersebut.
Disajikan video photo/gambar pohon yang tampak menonjol di antara tumbuhan lainnya sebagai ilustrasi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat. Diberi latar belakang suara narasi ayat 16-17, dan ditampilkan teks pokok dari ayat tersebut.
3) Ditampilkan teks pendalaman dengan media Ms-Power Point.
Ditampilkan teks dari pokok-pokok G.S. 12.
Apa pengertian ‘manusia diciptakan menurut gambar Allah’?
Hakikat apa yang terkandung dalam pengertian manusia sebagai citra Allah?
VI. Software Pendukung Dalam Pembuatan Multimedia Pembelajaran PAK.
Untuk dapat membuat multimedia pembelajaran yang lebih menarik dan atraktif, memerlukan beberapa software. Kita bisa memanfaatkan beberapa software sebagai perpaduan atau cukup menggunakan satu software sesuai dengan keterampilan kita.
1. Presentasi Editor.
Yang paling populer adalah Ms-Power Point, software ini termasuk software berbayar keluaran Microsoft Corp. yang lazim digunakan sebagai piranti untuk menyusun bahan presentasi. Secara umum jika pada komputer kita telah diinstal Microsoft Office biasanya Ms-Power Point juga sudah termasuk di dalamnya.
2. Video Editor.
Ada banyak pilihan video editor baik yang berbayar maupun yang bisa didapatkan secara gratis (open source). Dengan software ini, kita bisa membuat dan merakit video baik hasil kita membuat rekaman sendiri maupun hasil rekaman orang lain dan memadukan dengan teks dan narasi audio disesuaikan dengan materi pembelajaran. Memotong video panjang untuk diambil bagian tertentu saja. Kita juga bisa membuat gambar/photo menjadi gambar hidup / animasi yang lebih menarik. Contoh software video editor antara lain: Adobe Premiere, Corel Video Studio, Ulead Video Studio, Windows Movie Maker, Nero, dan sebagainya.
3. Images Editor.
Software editor gambar juga ada yang berbayar dan juga ada yang open source. Kita akan memanfaatkan editor gambar untuk keperluan pembuatan multimedia ini antara lain untuk memotong gambar/photo (croping), mengatur ukuran gambar (resize) atau memadukan gambar-gambar, bahkan membuat gambar animasi seperti gif animasi. Contoh editor gambar yang mudah dan gratis antara lain PhotoScape.
4. Flash Editor.
Flash editor digunakan jika kita ingin membuat multimedia yang mengandung flash animasi. Contoh software ini antara lain Adobe Flash, Animation Maker, Macromedia Flash, dan sebagainya. Untuk membuat flash animasi tingkat tinggi kita harus menguasai bahasa pemrograman action script.
5. Flash Player.
Flash Player sangat dibutuhkan agar multimedia yang telah kita buat bisa dimainkan di komputer. Flash Player digunakan untuk memutar file yang berwujud flash. Flash Player banyak disediakan secara gratis, contohnya adobe flash player.
6. Audio Maker.
Yang dimaksudkan dengan audio maker adalah software atau piranti lunak yang akan kita gunakan untuk membuat efek suara. Efek suara bisa dihasilkan dengan membuat rekaman, menggunakan musik/suara yang sudah ada (lagu, dll). Contoh software ini antara lain Free Ringtone Maker, sound recorder, dan sebagainya.