Bertempat di Balai Diklat Koperasi UMKM Karanglo Malang dilaksanakan pembinaan bagi guru-guru agama katolik tingkat SMP se Malang Raya. dihadiri oleh 40 orang guru agama katolik SMP, acara dibuka secara resmi oleh Pembimbing Masyarakat Katolik Kanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur Bapak Drs. Robertus Angkowo, MM. Dalam kata sambutannya beliau menegaskan tentang hakekat perutusan Guru Agama Katolik dalam dunia yang serba cepat dan instan ini, dimana GAK juga dituntut untuk terus belajar dan belajar jangan sampai ketinggalan oleh mereka yang diajar (murid-murid)
Materi pokok dalam kegiatan pembinaan GAK tingkat SMP ini disampaikan oleh Bapak Angkowo (demikian panggilan akrab Pembimas Katolik Jatim ini), yang membawakan materi dengan judul : JATI DIRI GURU AGAMA KATOLIK.
Berikut ini resume materi yang disampaikan :
Siapa Guru Agama Katolik itu?
Guru Agama Katolik adalah awam yang terlibat untuk ambil bagian dalam tugas kenabian Yesus Kristus yang hidup di tengah masyarakat dan terlibat dalam dinamika kehidupan masyarakat.
Misi Guru Agama Katolik
Yang menjadi misi Guru Agama Katolik adalah mewartakan kabar gembira dan menyampaikan ajaran katolik yang berpusat pada pribadi Yesus Kristus, khususnya di sekolah dan berjuang agar warta keselamatan ilahi difahami dan dihayati oleh anak didik demi pengembangan imannya.
Misi Guru Agama Katolik mengandung arti antara PROFESI dan PROFETIS:
a. Profesi sebagai suatu pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari sebagai upah kerjanya. Menjadi guru agama Katolik adalah suatu PROFESI yang menuntut adanya :
1. Sikap profesional
2. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Kemampuan menghadapi situasi dan tantangan jaman
4. Upah yang layak untuk dapat menunjang profesinya
b. Profetis sebagai pewarta yang mewartakan nilai-nilai Kerajaan Allah sebagai orang beriman Katolik. Menjadi guru agama Katolik adalah suatu PROFETIS yang menuntut:
1. Sikap mau menerima tugas dan tanggung jawabnya sebagai panggilan
2. Tindakan bersedia untuk rela berkorban dan melayani dengan kasih
3. Kesediaan menjadi nabi dan rasul Kristus (pewarta)
Pewartaan di Sekolah
Guru agama Katolik harus bisa menjadi idola dan teladan bagi para muridnya di sekolah dengan mengembangkan sikap penuh kasih, sabar dan murah hati
Pewartaan di Gereja
Guru agama Katolik hendaknya terlibat aktif dalam hidup menggereja. Bentuk keterlibatannya adalah sebagai berikut :
a. Mengajar sekolah minggu
b. Mengajar sakramen inisiasi
c. Menjadi pemandu dilingkungan
d. Mendampingi kelompok2 kategorial
e. Menjadi Asisten Imam, dsb.
Pewartaan di Masyarakat
Guru agama Katolik harus mampu menjadi tokoh masyarakat yang hormati dan disegani. Bentuk keterlibatan dalam hidup bermasyarakat adalah :
a. Aktif di lingkungan RT, RW
b. Ikut menciptakan suasana rukun dan damai (dialog antar umat beragama)
c. Memberikan contah dan keteladanan hidup di tengah masyarakat
Yang Perlu Diusahakan oleh GAK antara lain :
a. Percaya diri
b. Memiliki hidup rohani yang mendalam
c. Memiliki nama baik sebagai pribadi maupun keluarga (prilaku dan moralnya)
d. Mempunyai pengetahuan yang memadai (latar belakang pendidikannya)
e. Memiliki ketrampilan (kreatif, inovatif)
f. Dapat menjadi teladan, bukan justru menjadi batu sandungan.
Kesimpulan
Menjadi guru agama katolik adalah panggilan dan pilihan, maka yang terpenting adalah bagaimana kita mau bersikap konsekuen terhadap panggilan dan pilihan tersebut. (memet)